Mediasahabat.com,Makassar—Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digadang-gadang Pemerintah Kota Makassar mulai terguncang. Sejumlah dapur penyedia makanan akhirnya memilih menutup layanan mereka karena biaya yang diterima per porsi dinilai tidak sebanding dengan kenaikan harga bahan pokok di pasaran.
Penutupan dapur MBG ini membuat ribuan siswa sekolah dasar di Makassar terancam kehilangan akses terhadap makanan bergizi di sekolah..
Salah satu pengelola dapur MBG di Kecamatan Biringkanaya, Hasnawati, mengungkapkan pihaknya tidak sanggup lagi menutup biaya produksi. “Kami hanya menerima Rp6.500 per porsi. Dengan harga beras, minyak, dan lauk yang terus naik, jelas biaya itu tidak cukup. Kalau dipaksakan, kualitas makanan siswa yang jadi taruhannya,” ujarnya, Rabu (1/10/2025).
Situasi ini menimbulkan keresahan di kalangan orang tua murid. Banyak dari mereka mengandalkan program MBG sebagai penunjang gizi anak di sekolah. “Program ini sangat membantu, apalagi bagi kami yang ekonominya terbatas. Kalau dapur tutup, anak-anak pasti rugi,” kata Fitri, orang tua siswa di Kecamatan Tamalate.
DPRD Kota Makassar pun menyoroti masalah tersebut. Wakil Ketua Komisi D, menegaskan perlunya evaluasi anggaran agar dapur penyedia tidak dirugikan. “Kalau tidak ada penyesuaian biaya, wajar mereka berhenti. Pemerintah harus segera mencari solusi agar program MBG tetap berjalan,” tegasnya.
Hingga kini, Dinas Pendidikan Makassar belum memberikan keterangan resmi terkait langkah penyelamatan program. Padahal, MBG merupakan program prioritas Pemkot Makassar dalam meningkatkan kualitas gizi siswa sekolah dasar.